Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Corps Brigade Pembangunan (CBP) dan Korp Pelajar Putri (KPP) Sidoarjo menggelar Diklatmad (Pendidikan dan Pelatihan Madya) di Bumi Perkemahan Tanjer Wagir, Krembung, Sidoarjo, Selasa-Sabtu (24-28/12/2024).
Kegiatan bertajuk ‘Command Force of Satya Laksana’ tersebut dipandu secara langsung oleh para instruktur berkompeten dari DKW CBP-KPP Jawa Timur serta tokoh-tokoh NU sebagai narasumber yang sudah berpengalaman dalam dunia organisasi.
Komandan DKW CBP Jawa Timur, Hadi sangat mendukung kegiatan pelatihan dan kaderisasi CBP-KPP Sidoarjo yang sangat masif. Pihaknya sangat mengapresiasi terhadap sistem pengkaderan di Sidoarjo yang selalu menghadirkan inovasi baru setiap saat.
Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri terhadap CBP-KPP sebagai bagian dari IPNU-IPPNU di bagian kemanusiaan dan kepedulian terhadap masyarakat. Oleh karena itu, ia menekankan agar CBP KPP juga turut aktif dalam menerapkan hidup sehat dan ramah lingkungan.
“Kegiatan ramah lingkungan harus dimulai dari CBP KPP dengan sering mengkampanyekan kegiatan ramah lingkungan seperti mengurangi sampah plastik,” katanya saat menyampaikan arahan.
Dalam Diklatmad ini, peserta akan digembleng dengan berbagai kegiatan. Seperti simulasi dan diskusi kelompok, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, kerjasama tim, serta pemecahan masalah yang relevan dengan dinamika sosial masyarakat.
Tak hanya itu, kegiatan juga dilengkapi dengan outbond dan berbagai aktivitas fisik lainnya, yang diharapkan dapat menguatkan mental dan fisik para peserta, sehingga mereka mampu menjadi kader-kader yang tidak hanya pandai secara intelektual, tetapi juga memiliki ketahanan fisik dan mental yang mumpuni.
Ketua PC IPNU Sidoarjo, M Avif Fawaid mengatakan, Diklatmad ini merupakan salah satu program unggulan dalam upaya membentuk kader-kader muda NU yang memiliki militansi tinggi, siap membela nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah di tengah masyarakat nantinya. Serta dapat berperan aktif dan tanggap terhadap lingkungan sekitar dalam memajukan umat.
“Diklatmad di Sidoarjo telah vacum selama 2 periode kepengurusan. Akan tetapi di tahun ini kami upayakan kembali untuk menyiapkan kader-kader militan untuk kepengurusan selanjutnya,” ungkapnya.
Avif menyatakan bahwa regenerasi kader IPNU-IPPNU yang militan adalah hal yang sangat krusial dalam menjaga eksistensi organisasi keterpelajaran NU di era modern ini. “Melalui Diklatmad ini, kami ingin menggembleng kader yang tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki jiwa militansi yang tinggi dalam memperjuangkan nilai-nilai Aswaja,” ujarnya.
Selain itu, Avif juga mengingatkan pentingnya untuk membentengi generasi muda dari ideologi radikal yang bertentangan dengan ajaran Islam yang damai. Melalui Diklatmad kali ini bukan hanya tentang pembekalan teori, tapi juga tentang membangun kepedulian dan empati terhadap sesama.
Dengan mengedepankan ilmu sosial kemasyarakatan, kemanusiaan, dan kepedulian, para kader muda diajak untuk menjadi agen perubahan yang mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
“Pelatihan diharapkan dapat membentuk karakter pemimpin yang mampu menghadapi tantangan zaman. Semoga ilmu dan semangat yang didapat dapat diterapkan dalam setiap langkah perjuangan untuk kemaslahatan umat,” harapnya.
(my)