Beberapa hari yang lalu, warga Sidoarjo digemparkan dengan hilangnya tali pocong jenazah yang dibongkar oleh pencuri untuk hal yang tidak baik, memang masih belum diketahui apa maksud dan tujuan pencuri mengambil tali pocong yang ada di makam desa Tulangan Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo tersebut.
Walhasil kejadian itu sempat mengegerkan warga sidoarjo, pasalnya di era kemajuan teknologi dan berkembang pesatnya globalisasi masih ada segelintir orang yang masih mempercayai hal mistis tersebut, kejadian ini pun menjadi sorotan kader IPNU IPPNU Sidoarjo dan menyesalkan apa yang telah terjadi.
Wakil Ketua I PC IPNU Sidoarjo, Agung Arie Iswanto mengatakan bahwa hal itu seharusnya tidak perlu terjadi, karna hanya orang yang belum percaya diri lah yang masih tersesat dalam fikiran mistis dan melanggar perintah agama, dirinya menambahkan bahwa Majelis Ulama Indonesia tidak pernah membenarkan ajaran perdukunan maupun klenik.
“di zaman yang sudah serba modern dan kecanggihan teknologi yang terus berkembang pesat, ternyata masih ada segelintir orang yang mempercayai perbuatan yang dilarang agama” tandasnya.
Lanjut Agung sapaan akrabnya menuturkan, memang dalam keyakinan orang jawa hari legi itu hari yang spesial apalagi jika disambungkan dengan agama hari jumat adalah hari yang baik, dalam konteks kepercayaan banyak orang jawa, meninggal di hari jumat legi adalah hari yang istimewa, maka bagi mereka yang masih menganut ilmu hitam dibutuhkan ritual khusus agar keinginannya tercapai, tapi ini jelas keliru, karna agama juga menuntun serta mempunyai ritual agar selalu dekat dengan Tuhannya, misalnya berdzikir, bersholawat atau melaksanakan amaliyah-amaliyah yang disarankan oleh tokoh Agama, Kyai, Ustadz yang sudah mempunyai sanad keilmuan yang jelas.
Akhirnya penulis pun beranggapan bahwa orang orang seperti ini mempunyai ketidakpercayaan kepada Tuhannya, inginnya kontan dan mengambil jalan pintas meskipun itu dilarang agama dan merugikan masyarakat.
Edukasi moral dan etika serta penebalan Iman kepada Allah Swt harus dikampanyekan oleh setiap insan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai manusia patutnya lebih bersyukur dengan apa yang ada hari ini, sehingga rasa syukur yang terus menerus di aktualialisasikan akan mencegah kita dalam berbuat yang dilarang agama.
Pewarta : Mas Agung
Editor : Mifta J