Sidoarjo, NU’S Media
Media Resmi Pelajar NU Sidoarjo
Sekretaris Jenderal Aswaja NU Center (Asnuter) Sidoarjo, M Sholah Ulayya atau Gus Sholah mengatakan Pelajar NU harus berani kebaikan. Oleh karena itu, harus dibiasakan sejak dini dalam implementasinya di tengah masyarakat.
“Orang yang berbuat jahat selalu dilandasi dengan keberanian. Oleh karena itu, pelajar NU juga harus berani dalam berbuat dan menyebarkan kebaikan,” katanya saat menjadi narasumber pada kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida).
Dalam kesempatan tersebut, Gus Sholah menyampaikan materi tentang Keislaman, Ke Aswajaan dan Ke NU An yang menjadi bekal dasar bagi kader IPNU IPPNU. Sebagai pengantar, ia menyampaikan bahwa NU merupakan pergerakan masyarakat yang isinya keislaman namun kenyataannya pada saat ini banyak orang NU namun pola pikirnya tidak NU.
“Mahasiswa NU harus cerdas dalam menempatkan diri sesuai dengan lingkungannya masing-masing. Sebab, saat ini banyak jenis orang islam di tengah masyarakat,” ujar Gus Sholah.
Gus Sholah menceritakan pengalamannya ketika menjumpai beberapa tipe-tipe orang NU. Yang pertama, ada orang yang hati dan fikiranya NU, Tapi tidak mau ikut struktur ke NU an. Kedua, ada hati dan fikirannya NU, tapi tidak tau amaliyah-amaliyahnya NU. Ketiga, ada orang yang bukan NU, fikiran dan hatinya tidak NU, tetapi mau bekerja sama dengan NU, Keempat, ada orang NU, fikirannya NU, dan hatinya NU dan terakhir ada orang yang masuk NU dan masih belajar tentang NU.
“Banyaknya macam orang NU saat ini, lantas kita harus seperti yang mana? Tetap jadi kader NU yang fleksibel,” tuturnya.
Lebih lanjut, Gus Sholah menjelaskan bagaimana dalam mengenali identitas keislaman kita di tengah ragam perbedaan. Menurutnya jawabannya terdapat pada surat At-taubah : 119 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”.
“Ciri utama kebenaran adalah banyaknya pengikut serta kelestarian amalan yang telah diwariskan turun temurun selain itu tidak bertentangan dengan naluri dan fitrah manusia,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Makesta PKPT IPNU IPPNU Unusida menjadi tahap kaderisasi pertama dalam mengenalkan organisasi keterpelajaran NU bagi kalangan mahasiswa. Tidak hanya menjadi pelatihan sistem kaderisasi formal, akan tetapi juga untuk membahas dan mengenalkan program hingga isu terbaru di masyarakat.
Diketahui, Makesta ke VII PKPT IPNU IPPNU Unusida mengusung tema ‘Manifestasi Pelajar Merdeka An Nahdliyah’ pada Jum’at-Ahad (16-18/12/2022) yang dipusatkan di Balai Desa Terung Wetan Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Adapun jumlah peserta diikuti sebanyak 53 dari Mahasiswa Unusida dan juga IAI Al Khoziny. Peserta makesta juga nantinya akan dibekali materi yang nantinya dapat diimplementasikan secara langsung pada masyarakat. Seperti materi keaswajaan, keorganisasian, wawasan kebangsaan , analisa diri, kepemimpinan, analisis diri, motivasi dan beberapa materi lain.
Penulis: Anisah Maulana Putri
Editor: Maschan Yusuf