Sidoarjo, NU’S Media
Terdapat banyak cara untuk mencintai organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), di momen hari lahir (harlah) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama yang ke – 68 (enam delapan) kader IPNU Sidoarjo Miswan Al-Ayyubi menggunakan batik IPNU saat bekerja. Misfan Al-Ayyubi sendiri sehari-hari bekerja di jasa pengiriman barang wilayah Porong dan sekitarnya. Kesibukannya selain bekerja yakni berkhidmat dan aktif sebagai Wakil Ketua 1 IPNU Ranting Kedungboto dan sebagai anggota Departemen Kaderisasi Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU Porong.
Cintanya kepada IPNU sudah tidak diragukan lagi. Di tengah arus modernisasi sekarang ini masih ada kader IPNU yang bangga menggunakan identitas organisasi saat bekerja. Memang bukti cinta itu bermacam-macam akan tetapi dengan menggunakan identitas organisasi saat bekerja tentu menjadi hal unik yang menjadi pembeda dari yang lain. Kecintaan terhadap IPNU-nya sudah tidak lagi fil jasad tetapi sudah lahir dan batin.
Misfan Al-Ayyubi di dalam caption foto yang diunggah dalam sosial medianya menyatakan, “sesibuk apapun sempatkan untuk ikatanmu.” Sebuah kalimat yang sederhana namun mempunyai makna yang mendalam. Tidak bisa dipungkiri banyak kader IPNU yang sudah bekerja memang tidak lagi menjadikan organisasi sebagai prioritas.

Misfan Al-Ayyubi mengatakan motivasinya memakai batik IPNU saat bekerja adalah untuk memperingati Harlah IPNU yang ke – 68 sekaligus memperkenalkan IPNU kepada client-nya, faktanya di lapangan masih banyak orang yang belum mengenal IPNU.
“Seperti biasanya mas, karena ini harlah IPNU sebagai kader IPNU saya hari ini bekerja memakai batik IPNU. Hari batik saja kita dianjurkan pakai batik, masak harlah IPNU kita gak bangga pakai batik IPNU. Di samping itu ternyata masih banyak orang yang belum kenal IPNU, malah saya dikira mau kondangan.” ujarnya.
Sementara itu Wakil Ketua Bidang Organisasi Agung Arie Iswanto mengapresiasi dan memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada Misfan Al-Ayyubi, dirinya mengatakan bahwa kecintaan rekan Miswan terhadap IPNU sudah tidak diragukan lagi. Ia menukil salah satu dawuh Kyai NU bahwa bagaimanapun hidup itu harus ada pengabdiannya. “Sampaikan salam hormat dan apresiasi saya kepada rekan Miswan, saya jadi ingat kata Kyai saya bahwa yok opo – yok opo wong urip iku kuduk onok khidmate,” ujar alumni Universitas Nahdlatul Ulama (Unusida) tersebut.
Pewarta : Agung A
Editor : Mifta J