Sidoarjo, NU’S Media
Media Resmi Pelajar NU Sidoarjo
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sidoarjo menggelar Latihan Instruktur (Latin) Latihan Pelatih (Latpel). Pelatihan tersebut dipusatkan di Pondok Pesantren Modern Al Amanah, Junwangi, Krian, Sidoarjo, Kamis-Ahad (11-14/01/2024).
Pelatihan yang mengusung tema ‘Force of Regeneration: Akselerator Inovasi dalam Sinergitas Cita’ tersebut diikuti sebanyak 30 peserta yang terdiri dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU IPPNU se-Kabupaten Sidoarjo.
Ketua PC IPNU Sidoarjo, Rekan Avif Fawaid menyampaikan bahwa melalui Latin Latpel kali ini, arah kaderisasi IPNU IPPNU harus upgrade level. Jika periode sebelumnya hanya sebatas perawatan kader, maka dengan adanya instruktur dan pelatih ini dapat mengawal pengembangan potensi kader.
“Kader IPNU IPPNU yang menjadi instruktur dan pelatih harus mampu mengawal jalannya pengkaderan formal Pelajar NU, baik Makesta maupun Lakmud. Juga mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut yang relevan dan sesuai dengan karakteristik potensi kader,” terangnya.
Rekan Avif menjelaskan, sistem kaderisasi IPNU IPPNU selama ini sudah membuka gerbang seluas-luasnya untuk kalangan Pelajar NU yang ingin bergabung, namun belum dapat menciptakan ruang-ruang untuk berkembang di dalamnya.
“Pasca pengkaderan, kader IPNU IPPNU selalu dibiarkan untuk mencari dan mengembangkan potensinya masing-masing, tanpa adanya pendamping khusus,” ujarnya.
Menurut catatannya, kepengurusan IPNU IPPNU selalu menemukan sebuah kesenjangan dalam proses berjalannya organisasi. Hal ini dikarenakan belum adanya sistem yang mengatur ruang untuk menentukan posisi terbaik bagi setiap kader. Oleh karena itu, melalui adanya instruktur dan pelatih, maka setiap kader dapat memilih potensi sesuai apa yang dimiliki.
Setelah Latin Latpel ini, ia dan tim akan membentuk Badan Development Center, sebagai wadah untuk membantu sistem kaderisasi menuju proses pengembangan kader NU di lingkup Kabupaten Sidoarjo. Agar IPNU IPPNU tidak hanya pandai dalam menjadi konsultan dan fasilitator di kegiatan kaderisasi, akan tetapi juga memperhatikan proses setelahnya.
“Terima kasih telah membuat keputusan yang baik untuk menjadi bagian instruktur dan pelatih kaderisasi IPNU IPPNU Sidoarjo. Apapun yang terjadi selanjutnya, mari kita jalankan sesuai kapasitas dan sebagaimana kapabilitas kita masing-masing,” jelasnya.
Sementara itu, ketua PC IPPNU Sidoarjo Rekanita Miftakhul Munadiyah menuturkan, seorang instruktur dan pelatih harus memiliki jiwa loyalitas dan integritas yang tinggi. Sehingga dapat istiqamah dalam bertugas mengawal kaderisasi untuk menghasilkan kader IPNU-IPPNU yang berkualitas.
“Instruktur dan pelatih IPNU IPPNU harus memiliki rasa tanggung jawab. Karena kaderisasi menjadi tolak ukur keberlanjutan organisasi. Jadi bagaimana menumbuhkan kader yang memiliki jiwa militansi dan loyalitas terhadap ikatannya,” tegasnya.
(my)